Akhir Tahun Sebanyak 353 Transmigran Bakal Diami Tanjung Buka

  • Bagikan

TANJUNG SELOR – Sebagai upaya pemerataan dan pesebaran penduduk, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Disnakertrans) bersama tiga provinsi di pulau Jawa kembali berkerjasama dalam hal transmigrasi, tahun ini ada ratusan transmigran lagi yang akan masuk ke Bumi Tenguyun.

Hal tersebut disampaikan Kepala Disnakertrans Bulungan EC. Sutrisno, dimana tahun ini dengan menggunakan dana sharing antar pemerintah daerah serta bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), ratusan Kepala Keluarga (KK) akan ditempatkan lagi di Bulungan dalam program transmigrasi.

“Tahun ini ada sebanyak 353 KK yang akan kembali mengikuti program tranmigrasi,” sebut pria yang akrab disapa Tris tersebut belum lama ini.

Dengan angka tersebut kata Tris, mereka datang dari provinsi yang ada di pulau Jawa, seperti Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Serta adapula warga lokal.

“Jadi rinciannya yaitu, 110 KK dari Jatim , 110 KK dari Jateng , 33 KK dari DIY , dan sisanya merupakan warga lokal Kabupaten Bulungan,” jelasnya.

Disinggung mengenai penempatan, Tris menyebutkan ratusan orang tersebut nantinya akan ditempatkan di wilayah Satuan Pemukiman (SP) 6B serta SP 10, yang merupakan daerah yang berada di Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah.

“Yang Insya Allah Oktober atau November sudah bisa penempatannya,” sebutnya.

Saat ini lanjut Tris, fasilitas untuk ratusan transmigran tersebut sedang dipersiapkan, seperti penyiapan lahan, hingga pembangunan rumah-rumah. Saat ini sebutnya, paket kegiatan tersebut masih dalam proses lelang.

“Tergantung proses lelangnya juga, kalau cepat, bisa cepat juga penempatannya,” ujarnya.

“Program transmigrasi tahun ini juga akan menerapkan pola hemat lahan. Yakni hanya ada sekitar 1 hektare yang diberikan tiap masing-masing KK, untuk tempat tinggal pekarangan dan lainnya,” sambungnya.

Walaupun demikian sebut Tris, transmigran tersebut nantinya dalam hal Jadup (Jaminan Hidup) juga akan mendapat bagian yang sama dengan transmigran yang telah lama, yaitu selama 18 bulan setelah ditempatkan.

“Hanya ukuran lahannya saja yang berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, yaitu rata-rata 2 hektare,” jelasnya.

Mengenai nilai sharing anggaran yang ada untuk program tersebut kata Tris, juga mencapai miliaran rupiah, seperti halnya Jatim sebesar Rp 7 miliar, pun demikian dengan Jateng sebesar Rp 7 miliar.

“Untuk DIY itu mencapai Rp 3 miliar lebih, sementara Bulungan atau untuk warga lokal itu Rp 10 miliar, yang mana ditanggung dari APBN. Mengenai pengembangan lahan itu rata-rata pada bidang pertaninan,” pungkasnya. (MC Bulungan/slu)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *