Bulungan, CitraBenuanta – Pemerintah Kabupaten Bulungan berkerjasama dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Bulungan mengelar Festival Sungai Kayan dalam rangka memeriahkan hari Jadi Kota Tanjung Selor Ke-231 dan Bulungan Ke-61 dengan menampilkan perlombaan Balap Ketinting di hari pertama dan hari kedua Lomba Perahu Dayung di Sungai Kayan, Selasa (19/10/2021).
Wakil Gubernur Kaltara Yansep TP yang juga Ketua KORMI Kaltara, Bupati Bulungan Syarwani sekaligus ketua KORMI Bulungan, Wakil Bupati Ingkong Ala berserta unsur Forkopimda Bulungan turut menyaksikan kegiatan tersebut. Wagub membuka secara resmi kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari tersebut yaitu (19-20) Oktober 2021.
Sekretaris KORMI Bulungan M.Dicky Umacina menyebutkan dalam kegiatan ini pihaknya menyelenggarakan dua macam perlombaan, yaitu Balap Speed Ketinting dan Balap Perahu Panjang (Lomba Dayung).
“Atusias masyarakat untuk berpartisipasi cukup tinggi, untuk speed ketinting ada dua kelas yaitu 5-7 PK ada sebanyak 89 peserta. Sementara kelas 13-17 PK ada sebanyak 33 peserta. Sehingga totalnya 133 peserta,” ungkapnya.
Hal ini tentu kata dia bentuk kerinduan para pembalap terhadap kegiatan-kegiatan serupa, bekerjasama dengan Pemkab Bulungan kata dia semoga bisa meyembuhkan kerinduan yang ada.
“Lomba Perahu Dayung ada 10 perahu, mewakili hampir semua kecamatan yang ada di Bulungan. Kegiatan ini juga terlaksana berkat arahan dan masukan bupati dan wakil, sehingga dapat terlaksana,” sebutnya.
Ia juga berharap Festival Sungai Kayan tersebut dapat terselenggara secara berkelanjutan dari tahun ke tahunnya. Tentu kata dia dimaksimalkan dengan kearifan lokal yang ada.
Sementara itu Bupati Bulungan Syarwani menyebutkan, Pemkab Bulungan juga mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh KORMI. Adapun kegiatan yang terselenggara tersebut kata dia merupakan identitas Bulungan.
“Sebelum ada ketinting, sungai Kayan ini telah memberikan manfaat yang sangat berarti bagi masyarakat Bulungan. Sungai Kayan juga merupakan urat nadi perekonomian yang menghubungkan antar desa, kecamatan khususnya saudara-saudara kami yang ada di pedalaman,” sebutnya.
Bupati melanjutkan keberadaan sungai Kayan merupakan sejarah, cara berterima kasih atas anugrah tuhan tersebut kata dia tentu dengan merawat dan melestarikan keberadaannya menjadi tugas bersama, melalui momentum tersebut pihaknya ingin mengembalikan bahwa sejarah dan juga ciri khas masyarakat Bulungan adalah dengan menggunakan fasilitas kendaraan seperti perahu dayung maupun ketinting sejak jaman dahulu.
“Ini sebagai bentuk identitas kearifan lokal yang harus kita pastikan lestari dan dipertahankan, khususnya bagi generasi muda. Zaman boleh berubah dan maju namun identitas kita dan kearifan lokal itu tetap kita hidupkan sebagai warisan budaya,” tutupnya.(Bulungan/sny)