TANJUNG SELOR – Bupati Bulungan H.Sudjati, SH menegaskan dalam pengutusan peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-44 Tingkat Kabupaten Bulungan yang saat ini tengah berlangsung tidak ada yang diambil dari luar Bulungan.
Ia menegaskan, memang sudah seharusnya ajang semacam itu menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal untuk mengetahui sejauh mana pembinaan yang telah diberikan sejauh ini.
“Alhamdulillah melalui LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) sudah saya tanyakan, perserta semua berasal dari Bulungan,” jelasnya.
Dengan demikian kata dia, bisa dipastikan Bulungan memaksimalkan potensi SDM yang ada di daerah ini, sehingga tidak perlu melibatkan orang luar untuk mewakili kecamatan yang ada sekaligus di Bumi Tenguyun.
“Sebab perhelatan ini juga menjadi ajang persiapan Bulungan untuk mengikuti MTQ di tingkat Provinsi Kaltara, yang agendanya akan digelar sekitar Maret mendatang,” jelasnya.
Dijelaskannya, yang terbaik di MTQ Ke-44 Tingkat Kabupaten Bulungan ini pastinya akan kembali mewakili Bulungan untuk mewakili Bulungan di tingkat Provinsi, sehingga peran SDM lokal juga harus ditonjolkan.
“Dengan demikian kita tahu kualitas anak-anak dari Bulungan. Jika nanti memang di tingkat provinsi oleh Dewan Hakim perlu dilakukan pembinaan lebih lanjut lagi, tentu akan kita evalusai itu,” sebutnya.
“Dibanding harus menggunakan peserta dari luar,” timpalnya.
Dengan demikian kata dia, Bulungan hingga sejauh ini tetap berkomitmen menggunakan SDM asal Bulungan dalam kata lain peserta MTQ adalah anak-anal dari Bulungan.
“Tidak ada peserta yang istilahnya disewa, begitupun di tingkat provinsi nanti,” tegasnya.
Tahun ini kata bupati, peserta yang mengikuti MTQ Ke-44 tingkat Kabupaten Bulungan yang diselenggarakan di Desa Long Beluah Kecamatan Tanjung Palas Barat diikuti sebanyak 479 peserta yang datang dari 10 kecamatan yang ada.
“Saat ini masih berlangsung, Insya Allah akan berkahir pada Rabu pekan ini,” sebutnya.
Terlepas dari itu, dikatakan bupati, pada pelaksanaan MTQ tersebut tentunya prestasi juga merupakan tujuan dan makna dari segi kegiatan MTQ. Akan tetapi kata dia yang lebih utama ialah Syiar dan Dakwah.
“Tentang bagaimana menjadikan Al Qur’an sebagai nafas kita, sebagai pegangan hidup kita yang hakiki dan sebagai kepribadian kita,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakan bupati, MTQ Tingkat Kabupaten Bulungan ini juga harusnya mampu membumikan Al Qur’an sehingga lebih dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat Bulungan.
“Saya juga berharap agar Hakikat, Makna, dan Tujuan MTQ kita pegang teguh sehingga Al Qur’an benar-benar kita resapi, Benar-benar kita hayati, Benar-benar kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (MC Bulungan/slu)