Gerakan Infaq Beras di Kabupaten Bulungan memasuki tahun kedua dan diperingati pada Sabtu (29/1) di Balai Tamaddun, Tanjung Selor. Bupati Bulungan melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H Jamaluddin Saleh, S.Pd mengajak seluruh unsur masyarakat untuk menggelorakan gerakan yang bertujuan agar santri-santri dapat menikmati beras dengan kualitas baik.
“Insya Allah, melalui gerakan yang mulia ini, bisa mendapatkan ridho dan berkah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, kepada kita semua,” ucapnya dalam kegiatan bertajuk Milad ke 2 Gerakan Infaq Beras Bulungan. Untuk diketahui, gerakan infaq beras merupakan gerakan yang berawal dari Masjid Kapal Munzalan, Pontianak, Kalimantan Barat dengan pimpinan Ustadz Luqmanul Hakim mulai tahun 2012. Gerakan berawal saat beliau melihat kondisi beras santri di salah satu pondok pesantren dan penghafal Qur’an yang berkutu, kotor, pecah-pecah dan seringkali kekurangan untuk memenuhi kebutuhan makan para santri di sana.
Maka adanya gerakan infaq beras bertujuan untuk memberi kesempatan kepada santri-santri di indonesia agar dapat menikmati beras dengan kualitas baik. Saat ini, gerakan infaq beras telah menyebar ke 100 kabupaten kota di seluruh Indonesia serta tergabung dalam unit pengumpul zakat di bawah naungan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Sementara untuk Gerakan Infaq Beras Bulungan terbentuk pada Januari 2021 dipimpin Hajjah Musdalifah, di mana jumlah santri di Kabupaten Bulungan per Juli – Agustus 2021 sebanyak 1.624 santri yang tersebar di 18 pondok pesantren. Kemudian kebutuhan beras untuk santri setiap bulan dengan estimasi 7 kilogram per orang maka diperkirakan kebutuhan beras santri di Bulungan kurang lebih 11,3 ton per bulan. Gerakan Infaq Beras Bulungan baru bisa menyalurkan 2 ton beras setiap bulannya.
“Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak bapak ibu dan saudara saudari sekalian untuk berpartisipasi menjadi orangtua asuh dengan menyisihkan Rp1.000 per hari atau Rp25 ribu per bulan untuk memenuhi kebutuhan beras adik-adik yatim dan Hafid ini,” ajaknya. Dilanjutkan, gerakan infaq beras menghimpun dan menyalurkan bersa dari para donator atau orangtua asuh kepada yang berhak menerima yaitu yatim piatu, Dhuafa, Hafidz Qur’an dan Fi Sabilillah.
Manfaat gerakan infaq beras yaitu dengan dana yang tidak terlalu besar, kita sudah bisa menjadi orangtua asuh dan bisa membantu ratusan yatim piatu, Dhuafa dan Hafidz qur’an. Lalu didoakan oleh yatim piatu dan para penghafal Qur’an, mengentaskan kelaparan dan kesusahan yang dialami para santri Dhuafa dan yatim piatu dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
“Serta Insya Allah menjadi ladang pahala dan jembatan amal shaleh bagi kita semua,” tandasnya.