Ops Patuh Kayan 2019, Pelanggaran Meningkat 28,6 Persen

  • Bagikan

Bulungan, CitraBenuanta – Usai menjalani Operasi dengan sandi Patuh Kayan 2019, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Utara (Kaltara) merisil hasil kegiatan selama dua pekan tersebut, Kamis (12/9).

Dikatakan Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit melalui Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kaltara KBP Noviar, operasi yang berlangsung selama 29 Agustus hingga 11 September 2019 itu  secara garis besar ada yang mengalami penurunan dan ada pula yang mengalami kenaikan.

“Secara umum operasi berjalan dengan lancar dan tertib sesuai dengan rencana operasi, target operasi juga tercapai,” ungkapnya, Kamis (12/9).

Dilanjutkannya, sesuai data yang ada, untuk pelanggaran lalu lintas atau langgar lantas dengan hasil penindakkan memang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau 2018 lalu.

“Untuk tahun 2018  lalu ada sebanyak 1.769 pelanggaran, sementara tahun ini ada sebanyak 2.149 pelanggaran atau naik sebesar 28,6 persen,” ungkapnya.

Dari besaran tersebut kata dia memang hasil penindakkan yang ada lebih banyak pada 7 prioritas pelanggaran lalu lintas atau target operasi yaitu tidak menggunakan helm SNI, kecepatan tinggi, tidak menggunakan safety belt, pengemudi dibawah umur, melawan arus, berkendara dalam kondisi mabuk, hingga menggunakan ponsel saat berkendara.

“Angkanya mencapai 65 persen dari data yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu kata dia, untuk kecelakaan lalu lintas atau laka lantas, dalam Ops Patuh Kayan 2019 ini bisa ditekan, dimana angkanya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Tahun ini laka lantas turun sebanyak 2 kasus atau ada sebanyak 5 kasus dibandingkan tahun 2018 yang mencapai angka 7 kasus,”  terangnya.

Sementara itu kata dia untuk fatalitas korban juga mampu ditekan dalam operasi tahunan tersebut, angka nya kata dia untuk korban meninggal dunia (MD) tahun ini tidak ada, sementara tahun sebelumnya ada sebanyak 3 orang.

“Sementara untuk luka berat atau LB sama dengan tahun lalu yaitu ada 4 kasus, sementara luka ringan atau LR turun 25 persen, jika sebelumnya ada 4 kasus, tahun ini hanya 3 kasus,” bebernya.

“Demikian juga dengan kerugian material, jika sebelumnya ada kerugian Rp 16 juta, tahun ini menjadi Rp 4,7 juta atau turun 65 persen,” sambungnya.

Untuk itu ia juga berpesan kepada masyarakat Kaltara, agar para pengguna jalan tetap patuh dan disiplin dalam berlalulintas, ada maupun tidak adanya operasi.

“Karena keselamatan lalu lintas sudah menjadi milik dan kebutuhan kita bersama, sehingga disiplin dan tertib berkeselamatan lalulintas menjadi budayanya masyarakat Kaltara sehari-hari dalam bersikap dan berperilaku dijalan,” pungkasnya.(MC Bulungan/sny)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *