TANJUNG SELOR – Di Beberapa daerah di tanah air tak dapat dipungkiri lagi, kalangan mahasiswa ataupun pelajar masih mendominasi pelanggaran lalu lintas, tak terkecuali di Bulungan, oleh karenanya pihak Kepolisian Resor (Polres) Bulungan menekankan agar peran pengajar atau guru dapat lebih berperan aktif.
Dijelaskan Kapolres Bulungan AKBP Andrias Susanto Nugroho melalui Kasat Lantas Polres Bulungan AKP Syahrir Bajeng berdasarkan data yang ada, pada tahun 2018 lalu kalangan mahasiswa atau pelajar masih mendominasi pelanggaran lalu lintas.
“2018 itu tercatat sebanyak 1.046 pelanggaran, kategori tersebut menduduki peringkat pertama,” ujarnya belum lama ini.
Meski angka tersebut turun dibandingkan pada tahun 2017 lalu, dimana tercatat sebanyak 1.499 pelanggaran, namun masih tetap mendominasi dibandingkan kategori lainnya seperti PNS, pengemudi maupun lain-lainnya.
“Memang tahun lalu ada penurunan sebesar 30 persen atau 453 pelanggaran, tapi mahasiswa atau pelajar ini masih tetap mendominasi,” jelasnya.
Oleh karenanya ia katakan untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas terlebih yang berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi kalangan pelajar, diharapkan peran serta para guru di setiap sekolah yang ada di Bulungan untuk juga memberikan sosialisasi kepada para peserta didiknya.
“Di luar dari pelajaran yang ada, pemberian edukasi atau ilmu pengetahuan mengenai tertib berlalu lintas ini juga sangat penting, guna menekan pelanggran lalu lintas apalagi yang dapat menimbulkan kecelakaan,” ujarnya sembari mengatakan minimal pengajar dapat memberikan perhatian kepada perserta didiknya dan perlu melakukan pendekatan untuk memberikan pemahaman dalam tertib berlalu lintas.
Dalam masalah ini kata Syahrir, pihaknya juga sudah tentu berperan, seperti melakukan program-program, di tahun 2019 ini disebutkannya sudah ada beberapa program dalam menekan adanya kecelakaan lalu lintas bagi pelajar.
“Salah satunya, dalam waktu dekat akan digalakkan pengerahan personel Sat Lantas Polres Bulungan, secara bergantian menjadi pembina upacara pada upacara Senin di sekolah-sekolah,” sebutnya.
Dijelaskannya program ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus sosialisasi agar para siswa-siswi memahami mengenai disiplin dalam berlalu lintas, setidaknya setelah disampaikan, pengajar juga dapat lebih mengingatkan.
“Jadi sosialisasi yang akan kami terapkan yaitu
melalui upacara hari Senin,” ujarnya.
Selain tertib berlalu lintas, kata Syahrir
sosialisasi pada saat upacara Senin itu juga akan disampaikan kepada siswa-siswi
agar jangan sekali-sekali mencoba menggunakan Narkoba. Karena sekali mencoba
akan sulit lepas dari hal tersebut, dan akan merusak masa depan para
siswa-siswi, bahkan akan berujung kematian..
“Tak hanya di Bulungan, kegiatan serupa juga dilakukan di sekolah yang ada di Kabupaten Tana Tidung, karena masih wilayah hukum kami,selain bisa tertib berlalu lintas, kita juga bisa menjaga generasi muda kita dari kegiatan-kegiatan yang negatif,” pungkasnya. (diskominfo)